Apa Itu Horse Power Mesin ? Part-1
Apakah Bro-Sis pernah membaca tentang spesifikasi mesin tapi masih bingung dalam memahaminya. Nah kali ini Motohoby akan ulas secara sederhana, agar pemahaman terhadap beberapa data spesifikasi mesin lebih menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Artikel ini merupakan analisis pribadi dengan berdasarkan pada data-data real yang dihimpun dan disimpulkan.
Dua hal yang motohoby cari disetiap data spesifikasi mesin adalah, informasi tentang daya/ power maksimal, dan informasi tentang torsi maksimal. Power sebuah mesin dinyatakan dalam satuan tenaga kuda/ horse power (hp), atau dengan satuan power yang lain seperti, watt. Sementara torsi sebuah mesin, familiar dinyatakan dalam satuan newton meter (N.m).
Bro-Sis bisa memahami bahwa gambaran horse power mesin adalah, mirip dengan penggambaran daya pada lampu yang ada dirumah, yang biasa menggunakan satuan watt. Pastinya jika Bro-Sis membutuhkan nyala lampu yang lebih terang, maka Bro-Sis akan memilih lampu dengan angka watt yang lebih besar, semudah itu.
Nah, jika lampu menghasilkan kemampuan untuk menerangi sesuatu, maka mesin menghasilkan kemampuan untuk memutarkan sesuatu. Ketika nyala lampu baru terjadi ketika ada tegangan listrik yang mengalirkan arus listrik ke dalam lampu, maka gaya putar sebuah mesin baru terjadi ketika ada pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar yang mampu memutar poros engkol (crank shaft), dan menghasilkan RPM-Revolution Per Minute. Jadi, dengan memperbesar tegangan listrik, maka arus listrik akan semakin "deras" mengalir ke dalam lampu, sehingga "power" / nyala lampu akan bertambah semakin terang. Begitu halnya dengan horse power sebuah mesin, dimana dengan memperbesar "daya ledak" pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar, maka akan didapatkan putaran (RPM) crankshaft yang semakin cepat pula. Sehingga kenaikan RPM menjadi indikasi adanya pertambahan power yang dihasilkan oleh mesin, atau adanya penurunan beban putar mesin.
Untuk menghasilkan kekuatan mesin, maka dibutuhkan penambahan energi pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar.
Nah disini semoga sudah bisa pahami bahwa, ketika Bro-Sis semakin menginjak pedal gas atau semakin dalam memutar gas, itu berarti bahwa Bro-Sis sedang meminta mesin menghasilkan daya kuda yang lebih besar dari kondisi sebelumnya. Sehingga Bro-Sis merasakan power kendaraan terasa lebih kuat/ bertenaga dibandingkan kondisi sebelumnya.
Lebih lanut, ketika Bro-Sis sudah semaksimal mungkin menginjak pedal gas/ memutar throttle tapi kendaraan tidak juga melaju lebih cepat sebagaimana harapan, maka itu berarti mesin telah mencapai batas performa maksimalnya. Atau ketika meskipun pedal telah diinjak penuh tapi kendaraan tidak juga bergerak, maka itu berarti bahwa daya kuda maksimal yang dihasilkan oleh mesin sudah tidak mencukupi.
Sehingga, data tentang daya kuda yang Bro-Sis temukan dari brosur/ spesifikasi mesin, bisa digunakan sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pemilihan kendaraan/ sebuah mesin. Artinya, ketika Bro-Sis akan menggunakan kendaraan/ mesin untuk kerja berat, maka pilihlah kendaraan/ mesin yang bisa menghasilkan daya kuda yang besar, untuk menjamin bahwa tugas berat yang nanti diberikan akan bisa dilakukan relatif tanpa masalah. Karena masalah bisa timbul akibat daya kuda yang pas-pasan dalam menjalankan tugasnya, seperti; usia pakai komponen mesin (piston, connecting rod, silinder dll) tidak awet karena mesin terus-terusan berputar pada rpm tinggi agar mengeluarkan tenaga kudanya yang maksimal.
Satu lagi informasi penting yang bisa dilihat dari data horse power pada brosur kendaraan/ spesifikasi mesin adalah pada rpm berapakah tenaga terbesar itu dihasilkan. Karena akan lebih menguntungkan apabila tenaga maksimal sudah dihasilkan di rpm mesin yang relatif rendah. Yang hal itu berarti bahwa:
1. Stress pada komponen internal mesin akan relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan mesin yang menghasilkan daya kuda yang sama tapi di rpm yang lebih tinggi. Sehingga hal ini akan membuat usia pakai mesin lebih awet
2. Karena jumlah rpm terkait dengan konsumsi bahan bakar, maka rpm lebih rendah akan mengkonsumsi bahan bakar yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin dengan rpm yang lebih tinggi. Sehingga hal ini akan menghasilkan biaya pengoperasian (dari aspek bahan bakar) yang rendah.
Salam (PRO)
______________________________________
______________________________________
Artikel terkait