Apa fungsi dioda di dalam relay?
Halo sobat smart, jumpa lagi di blog motohoby. Kali ini saya menulis tentang fungsi dioda yang dipasang internal di dalam relay.
Ketika bekerja aktif-tidak aktif, kontak pada terminal 30 dan 87/ 87a akan terhubung dan terputus. Hal itu mungkin akan terjadi tidak hanya sekali selama sebuah kendaraan bekerja setiap harinya, bahkan dalam beberapa sistem (klakson contohnya), relay akan aktif sebanyak pengemudi membunyikan klakson dalam setiap harinya.
Bahkan ketika arus mengalir sangat besar, akan terjadi arching pada kedua kontak yang baru saja terhubung atau baru saja terlepas sangat cepat. Arching ini adalah munculnya bunga api pada celah kedua kontak (30 dan 87/ 87a).
Efek arching di dalam kontak 30 dan 87/87a dapat dikurangi dengan cara memperlambat waktu lepasnya kedua kontak tersebut, yang dalam hal ini dilakukan dengan penambahan quencher (pemadam). Quencher bekerja dengan cara memperlambat hilangnya kemagnetan-elektrik di dalam koil ketika relay dinon aktifkan oleh user. Ketika kemagnetan ini hilang dengan lambat, maka putusnya kontak 30 terhadap 87/87a juga akan melambat.
Dalam prakteknya, beberapa produsen relay memasang sebuah resistor/ sebuah dioda di antara ujung koil sebagai quencher. Tentu ada perbedaan penggunaan resistor dan dioda ini selain di harga jualnya.
Gambar dibawah ini menunjukkan perbandingan kondisi arus listrik di dalam koil, antara relay yang menggunakan quencher dan yang tidak. Terlihat bahwa, arus listrik di dalam koil tanpa quencher akan hilang seketika setelah user mematikan/ me non-aktifkan relay. Sebaliknya, dengan quencher, maka arus didalam koil relay akan hilang dalam waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan koil relay tanpa quench.
Kemampuan dioda yang hanya bisa dialiri arus dalam satu arah saja itulah, yang dimanfaatkan untuk memperlambat hilangnya kemagnetan di dalam koil relay. Ketika koil dialiri arus listrik dan menjadi magnet listrik, maka disekitar koil akan tercipta EMF (electro magnet field) atau medan magnet. Nah..ketika aliran listrik ke dalam koil diputus, maka EMF tadi akan "jatuh dan di tangkap" oleh koil dengan polaritas (negatif/ positif) tidak beraturan. Tapi dengan adanya dioda, EMF tadi akan diarahkan polaritasnya, sehingga EMF tadi akan berubah menjadi tegangan listrik untuk mensuplai koil sehingga menjadi magnet kembali, namun perlu diingat kemagnetan hasil bantuan dioda ini terjadi secara TIDAK permanen, melainkan akan menghilang secara bertahap.
Ketika bekerja aktif-tidak aktif, kontak pada terminal 30 dan 87/ 87a akan terhubung dan terputus. Hal itu mungkin akan terjadi tidak hanya sekali selama sebuah kendaraan bekerja setiap harinya, bahkan dalam beberapa sistem (klakson contohnya), relay akan aktif sebanyak pengemudi membunyikan klakson dalam setiap harinya.
Menarik untuk diketahui bahwa di setiap permulaan terjadinya hubungan kontak kelistrikan, seketika arus akan mengalir sangat besar (sesuai kebutuhan arus di dalam rangkaian beban), lalu kemudian besarnya arus perlahan turun hingga mencapai besar arus ideal sesuai kebutuhan (ketika tulisan ini dibuat, saya belum menemukan apa nama fenomena ini)
Bahkan ketika arus mengalir sangat besar, akan terjadi arching pada kedua kontak yang baru saja terhubung atau baru saja terlepas sangat cepat. Arching ini adalah munculnya bunga api pada celah kedua kontak (30 dan 87/ 87a).
Cara kerja relay dan munculnya arch diantara kontak 30 dan 87a/87 ketika putus |
Efek arching di dalam kontak 30 dan 87/87a dapat dikurangi dengan cara memperlambat waktu lepasnya kedua kontak tersebut, yang dalam hal ini dilakukan dengan penambahan quencher (pemadam). Quencher bekerja dengan cara memperlambat hilangnya kemagnetan-elektrik di dalam koil ketika relay dinon aktifkan oleh user. Ketika kemagnetan ini hilang dengan lambat, maka putusnya kontak 30 terhadap 87/87a juga akan melambat.
Dalam prakteknya, beberapa produsen relay memasang sebuah resistor/ sebuah dioda di antara ujung koil sebagai quencher. Tentu ada perbedaan penggunaan resistor dan dioda ini selain di harga jualnya.
Skema pemasangan resistor dan dioda di dalam relay |
Pengaruh penggunaan resistor dan dioda di dalam koil relay |
Cara kerja dioda di dalam relay (SCDBD) |
Jadi, dioda yang dipasang di dalam relay berfungsi untuk memperlambat putusnya kontak 30 terhadap 87a/87 sehingga arching bisa dikurangi dan hasilnya usia pakai relay dan komponen pemakai (lampu, klakson, ECU) akan semakin awet. Salam. (PRO)
________________________________________
Artikel terkait:
Fungsi-fungsi pada multimeter digital
Rangkaian relay lampu jauh-dekat untuk sistem kelistrikan lampu NON AHO
Pasang relay di kendaraan, buat apa? PART 2
Relay starter Honda beat PGM-FI
Pasang relay di kendaraan, buat apa ?
Arti kode angka kaki relay DIN 72552
_______________________________________