Pentingnya angka cetana bahan bakar terhadap performa mesin Diesel

Hai gaes, jumpa lagi di blog motohoby. Kali ini saya menulis tentang salah satu ukuran performa bahan bakar Diesel, yakni angka cetana.

Ukuran performa bahan bakar Diesel memang tidak hanya dilihat dari angka cetana. Nilai kalori, flash point, kandungan sulfur, kerapatan relatif, dan viskositas kinematic turut menentukan seberapa bagus kualitas bahan bakar Diesel. Yupp..ternyata memang banyak hal-hal rumit terjadi dalam membuat formula bahan bakar, bahkan setiap pabrikan peracik bahan bakar punya formulasi yang berbeda satu sama lain yang walhasil performa engine bisa berbeda jika mendapatkan bahan bakar berbeda.

Angka cetana produk Pertamina

 Tantangan kualitas bahan bakar makin besar ketika dihadapkan pada isu pencemaran udara (khususnya) dan isu keterbatasan sumber daya fosil akhir akhir ini. Pembuat engine berupaya untuk membuat engine-engine rendah emisi dan bertenaga besar namun tetap hemat bahan bakar. Teknologi di dalam bahan bakar Diesel pun akhirnya menyesuaikan, terkait dengan kebutuhan dan tantangan perkembangan zaman ini.  Namun sebenarnya teknologi di dalam bahan bakar tidak pernah berubah dari tujuan awal yakni: bagaimanapun goal dari sebuah bahan bakar adalah terbakar sempurna (habis) dalam waktu yang tersedia secara konsisten selama engine bekerja.
Pembakaran yang sempurna mudah dihasilkan jika waktu pembakaran yang disediakan cukup, artinya jika waktu pembakaran tidak mencukupi maka besar kemungkinan bahan bakar tidak terbakar sempurna (ada bahan bakar yang tidak terbakar). Waktu pembakaran yang tidak mencukupi itu nyata terjadi ketika engine beroperasi pada rpm tinggi atau ketika bahan bakar Diesel memiliki angka cetana yang rendah.

Angka cetana yang rendah berdampak pada makin panjangnya waktu pembakaran tertunda, yang artinya bahan bakar akan memerlukan waktu terbakar (hingga habis) yang makin lama, sementara periode langkah tenaga (expansion stroke) semakin singkat disetiap kenaikan rpm

Makin panjangnya waktu pembakaran tertunda ini secara langsung akan berdampak pada penurunan power yang akan dihasilkan engine. Hal itu terjadi akibat tekanan pembakaran terbesarnya terjadi setelah 10 derajat setelah TMA, dimana piston telah bergerak menuju TMB dan konfigurasi antara stroke dan gaya tekan sudah tidak ideal untuk menghasilkan torsi maksimal nya di setiap pembakaran.

Tahapan pembakaran engine Diesel vs angka cetana (sebuah ilustrasi prediksi)

Rekomendasi nilai cetana minimal untuk sebuah engine tertulis di dalam manual service dan perawatan kendaraan, so pengguna dapat memakainya dalam pemilihan kualitas bahan bakar yang paling sesuai agar performa kendaraan ada di titik optimalnya.
Salam (PRO)

Rekomendasi spesifikasi bahan bakar Volvo articulated hauler A40E dan A40F

Note: artikel ini telah tayang di Flame and ignite

Kembali ke halaman utama