Biosolar dan karakteristiknya
Artikel ini mengulas karakteristik Biosolar ketika digunakan sebagai bahan bakar engine Diesel
Hai Gaes, jumpa lagi di blog motohoby.
Kali ini saya mengulas tentang salah satu jenis bahan bakar untuk mesin Diesel, yang sedang terus dikembangkan (setidaknya hingga 2021) di Indonesia yaitu BioSolar.
Beberapa bahasa "Biosolar" dari produsen bahan bakar di Indonesia |
Sejatinya biosolar adalah jenis bahan bakar hasil percampuran antara solar dan biodiesel. Mungkin bro-sis sudah pernah mendengar istilah solar B20, atau solar B30, yang mana angka dibelakang B tersebut menunjukkan berapa persen (%) kandungan biodiesel di dalam solar. Artinya solar B20 adalah solar hasil percampuran antara 80% solar murni dengan 20% biodiesel.
Mengutip dari laman Direktorat Jendral EBTKE https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/19/2434/faq.program.mandatori.biodiesel.30.b30
Biodiesel adalah bahan bakar nabati untuk aplikasi mesin/motor Diesel berupa ester metil asam lemak (fatty acid methyl ester/ FAME) yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani melalui proses esterifikasi/ transesterifikasi.
Di Indonesia, FAME ini didapatkan dari bahan baku crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah, meskipun sebenarnya bisa juga didapatkan dari beberapa jenis tanaman jarak dan beberapa jenis kemiri.
Nah, karena kedua bahan biosolar ini sejatinya bukanlah bahan yang memiliki karakteristik sama persis maka tidak bisa disamakan perlakuan dan performanya terhadap engine dan lingkungan. Terlebih sifat biodiesel yang cukup sensitif terhadap temperatur penyimpanan dan kemampuan cleaningnya yang cukup abrasif yang berpotensi menimbulkan permasalahan pada engine Diesel jika tidak ditangani secara khusus.
Lebih lanjut, berdasarkan informasi buletin dari salah satu pembuat engine Diesel, dituliskan bahwa:
- Biodiesel memiliki karakteristik mengencerkan oli engine, karenanya menjadi wajar jika level oli engine terus bertambah ketika diperiksa setiap pagi dan jika sudah melebihi batas maksimal yang ditetapkan maka oli engine harus segera dikuras dan diganti dengan yang baru
- Biodiesel memiliki daya bersih sangat kuat sehingga akan meluruhkan deposit/ kerak bahan bakar di dalam pipa/ saluran bahan bakar. Karenanya pada masa-masa awal perubahan penggunaan bahan bakar solar ke Biosolar filter bahan bakar akan cepat sekali kotor dan mengharuskan penggantian filternya dilakukan lebih awal (khusunya pada masa-masa awal). Dalam buletin tersebut juga disarankan untuk menggunakan filter bahan bakar yang baru ketika akan memulai penggunaan Biosolar untuk pertama kali.
- Biodiesel agresif terhadap material karet dan turunannya. Kandungan fatty acid di dalam Biodiesel sangat rentan menghasilkan reaksi Hidroperioksida ketika terkena kontak dengan bahan polymer yang ada didalam karet. Sebagai hasilnya, part di dalam engine yang terbuat dari karet akan melunak, rusak atau bocor.
- Biodiesel juga agresive terhadap bahan cat.
- Biodiesel mudah mengundang kontaminasi internal berupa bakteri dan air sebagai akibat dari sifat alaminya yang berasal dari tumbuhan, karenanya penting untuk menjaga agar tangki selalu penuh bahan bakar untuk mengurangi munculnya embun yang akan memicu timbulnya kandungan air lebih banyak lagi. Air menjadi salah satu unsur yang merusak komponen internal di dalam sistem bahan bakar presisi bertekanan tinggi.