Artikel ini mengulas tentang nama dan fungsi sensor-sensor yang digunakan dalam sistem bahan bahan bakar injeksi pada honda beat pgm-fi rakitan tahun 2013. Artikel ini disarikan dari beberapa literatur dan analisis pribadi yang mungkin saja tidak 100% tepat sebagaimana nama dan fungsi sebenarnya yang tidak dibuka secara detail bagi masyarakat umum oleh pabrikan pembuat kendaraan.
Sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor sepertinya masih menjadi hal yang "menakutkan" oleh masyarakat kita, setidaknya hingga saat ini, juni 2021. Bagaimana tidak, dengan sudah semakin banyaknya sepeda motor diproduksi dengan sistem bahan bakar injeksi terkomputerisasi, nyatanya pasaran sepeda motor second dengan sistem bahan bakar karburator masih digandrungi, tak lain salah satu alasanya adalah kemudahan service dan kemudahan perbaikan sistem bahan bakarnya (karburator-red) ketika terjadi kegagalan di tengah perjalanan.
Motohoby sangat setuju dengan alasan itu dan pernah mengalami sendiri kejadian serupa, namun beruntung dengan sedikit pengetahuan motohoby, berhasil menyelesaikannya dan kendaraan dapat melanjutkan perjalanan kembali. Informasi umum tentang sistem injeksi Honda Beat PGM-FI telah terbit di edisi sebelumnya, yang mana didalamnya telah disinggung tentang nama dan lokasi sensornya. Nah semoga artikel tentang sensor-sensor yang ada di dalam sistem bahan bakar injeksi honda beat pgm-fi rakitan 2013 ini memberikan pengetahuan lebih baik, sehingga akan membantu Bro-Sis semua dalam merespon secara positif ketika mengalami mogok mesin di tengah-tengah perjalanan ataupun sekedar untuk menambah pengetahuan.
1. TPS (throttle position sensor) atau sensor posisi throttle (pembaca derajat bukaan katup gas). Sensor ini terletak satu poros dengan katup gas (TB-throttle body), dimana ketika katup gas dibuka (oleh gas tangan) maka poros katup gas akan memutar sebuah potensio (resistor variable) di dalam sensor TPS ini. Sensor ini mengirimkan tegangan signal ke ECM yang diartikan sebagai permintaan jumlah bensin yang disemprotkan ke dalam ruang bakar dari pengendara.
 |
Sensor TPS
|
2 EOT sensor (engine oil temperature sensor) atau sensor temperatur/ suhu oli mesin (pembaca suhu mesin). Sensor ini ditempatkan pada jalur oli pendingin kepala silinder. Sensor ini adalah sebuah thermal resistor, dimana jika ujung sensornya terkena aliran oli panas maka nilai resistan sensor ini akan berubah. Sensor ini mengirimkan signal suhu/ temperatur mesin ke ECM untuk mempertimbangkan apakah semprotan bensin yang diminta oleh pengendara diberikan penuh atau sesuai kondisi panas mesin.
 |
| sensor EOT |
3 O2 sensor (oksigen sensor) atau sensor oksigen (pembaca kandungan bahan-bakar di dalam gas buang). Sensor ini diletakkan di saluran buang/ pangkal exhaust manifold-setelah katup buang. Sensor ini bekerja dengan memanfaatkan reaksi kimia antara zirconia dan oksigen dan mengubahnya menjadi tegangan listrik. Tegangan listrik yang tercipta dikirimkan ke ECM sebagai signal kandungan oksigen didalam ekhaust manifold yang ini menunjukkan apakah bahan bakar terbakar sempurna ataukah tidak. Dalam kalimat lain, sensor ini dapat membaca apakah ada bensin yang belum terbakar dan informasi ini dikirimkan ke ECM sehingga ECM akan meminta injektor untuk menguranngi jumlah semprotan bensin di langkah hisap berikutnya.
 |
| Sensor O2 |
4. CKP sensor (crank position sensor) atau sensor posisi crankshaft (pembaca posisi piston dan pebaca rpm mesin). Sensor ini dipasang diluar magnet pengisian/ magnet spul. Sensor ini bekerja dengan cara menghasilkan tegangan AC ketika tonjolan-tonjolan yang terdapat di sekeliling magnet melintas tepat dibawahnya. Tegangan AC tersebut dikirimkan ke ECM sebagai signal rpm (semakin besar tegangan berarti rpm tinggi). Tidak hanya itu, pola tegangan AC yang dihasilkan oleh sensor ini juga dianggap sebagai posisi TMA piston sehingga ECM tahu apakah piston pada posisi top kompresi ataupun top buang. Pola tegangan AC pada posisi top kompresi akan digunakan sebagai signal timing pengapian, sementara pola tegangan AC ketika top buang digunakan sebagai signal untuk memerintahkan injektor menyemprotkan bensin di langkah hisap (dalam siklus mesin otto, siklus setelah langkah buang adalah langkah hisap).
 |
| Sensor CKP |
Ke-empat sensor tersebut bekerja secara real time ketika mesin hidup untuk memberikan signal kepada ECM sehingga ECM dapat meminta injector untuk menyemprotkan bensin dengan waktu penyemprotan dan takaran yang paling tepat, ECM juga akan dapat memerintahkan koil untuk menghasilkan tegangan tinggi penghasil api busi pada timing pengapian yang paling tepat dan terakhir, ECM akan dapat meminta solenoid idle untuk membuka jalur udara secara proporsional sehingga mesin mudah hidup ketika distarter di suhu dingin dan mesin tidak mati ketika throttle / gas tangan tidak dibuka.
Satu hal yang menyenangkan untuk dipahami adalah, ketika sensor-sensor tersebut mengalami kerusakan kode informasi kerusakan akan bisa dilihat dan diketahui oleh pengendara melalui kedipan lampu diagnosa.
Jadi menurut motohoby, sistem injeksi terkomputerisasi ini harusnya lebih mudah untuk diperbaiki karena penyebab kerusakannya di informasikan kepada pengendara,
misalkan: injector rusak, sensor TPS rusak, sensor EOT rusak, sensor O2 rusak, sensor CKP rusak dan lain sebagainya. Temukan lokasi sensor-sensor yang mengalami kerusakan berdasarkan kode kedipan lampunya dan lakukan perbaikan sesuai jenis kerusakannya. In sha ALLAH di edisi lainnya akan di ulas mengenai kode kedipan lampu diagnostic sistem injeksi ini dan bagaimana mengartikan kode kerusakannya. Salam (PRO).
 |
| Lokasi sensor injeksi honda beat PGM FI 2013 |
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel terkait:
1. Sistem injeksi Honda Beat PGM-FI
----------------------------------------------------------------------------------------------------------- |
<<< kembali ke halaman utama
