BUSI, apa dan bagaimana-2 ?
Artikel ini mengulas lebih lanjut tentang busi apa dan bagaimana?. Referensi masih mengambil dari buku advance engine technology karya Heinz Heisler, kurang dan lebihnya ulasan tentang busi ini bisa saja terjadi akibat pendapat pribadi motohoby.
Diagram panas, perubahan bentuk elektroda, dan hubungan temperatur dan keausan busi |
6. Semakin jauh jarak elektroda (gap) makin besar pula tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api. Inilah yang menyebabkan kenapa busi yang sudah berumur pakai maksimal cenderung gagal untuk menghasilkan percikan api karena jarak elektrodanya yang sudah melebihi dari kemampuan maksimal koil dalam menghasilkan tegangan tinggi. Terlihat dari grafik dibawah, dibutuhkan tegangan minimal sekitar 10 kilovolt untuk menghasilkan bung api listrik pada elektroda busi dengan gap 0,6 mm dan selanjutnya membutuhkan tegangan (kilovolt) hampir dua kali lebih besar untuk gap busi dua kali lebih jauh (1,2 mm)
Hubungan antara gap dan tegangan (kilovolt) yang diperlukan |
8. Semakin panas elektroda, semakin mudah aus ujung elektroda. Korosi secara ekstrim pada elektroda mulai terjadi pada temperatur elektoda diatas 600 derajat celcius, karenanya sekali lagi sebuah busi harus memiliki kemampuan untuk membuang panas dirinya sebaik mungkin untuk menjaga agar temperatur elektroda tetap "dingin"_lihat Gambar C_diagram tarnsfer panas
9. Kandungan sulfur dan endapan aditif bahan bakar menyebabkan korosi secara kimiawi terhadap ujung elektroda busi. Fenomena ini terjadi ketika temperatur elektroda lebih dari 600 derajat celcius, dan bahkan terus terjadi hingga 1000 derajat celcius. Sulfur dan aditif bahan bakar memang sangat dibutuhkan oleh bahan bakar untuk menghasilkan angka oktan yang tinggi, tapi jika terlalu banyak bisa-bisa malah menyebabkan performa mesin drop akibat dari cepat ausnya elektroda busi yang gagal menghasilkan percikan api yang kuat membakar campuran bahan bakar-udara terkompresi
10. Bentuk elektroda yang datar dan tajam lebih mudah menghasilkan percikan api dari pada bentuk elektroda membulat. Ini bisa Bro-Sis lihat dan bandingkan antara busi baru dan busi yang telah terpakai lebih dari 7500km, dimana bentuk ujung elektroda akan berubah membulat jika dibandingkan dengan bentuk permukaan elektroda ketika baru. Hal itu terjadi karena percikan api terjadi di permukaan alektroda yang tajam dan dibagian tersebutlah terjadi korosi/ keausan. _lihat Gambar B_perubahan bentuk elektroda setelah pemakaian
Nahh, sekarang makin tahu khan bagaimana sebuah busi itu bekerja untuk mendukung aktifitas Bro-Sis dalam berkendara,
dan jangan lupa untuk menggantinya tepat waktu sesuai dengan anjuran pabrik pembuat kendaraan agar tidak ada masalah dijalan akibat gagalnya busi "menyalakan" mesin kendaraan, salam (PRO)
----------------------------------------------------------------------------------------
Artikel terkait:
----------------------------------------------------------------------------------------