Translate

MEKANISME-1- Energi kimia menjadi energi panas

 Artikel ini mengulas tentang mekanisme atau perangkat atau metode untuk merubah gaya dan arah gerakan yang terdapat dalam aplikasi otomotif, yang pada edisi ini mengulas perubahan energi kimia menjadi energi panas. Artikel merupakan analisis pribadi motohoby berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang didukung oleh materi ajar dan beberapa artikel berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris.

Dalam sebuah aplikasi otomotif, terdapat banyak sekali mekanisme untuk merubah sebuah gaya dan arahnya menjadi gaya dengan kekuatan dan arah gerakan lain yang berbeda dari sebelumnya. Dengan perhitungan yang sangat cermat dan teliti sehingga perubahan gaya dan arah tersebut terjadi dengan sangat efisien (tidak menghasilkan kerugian-kerugian yang tidak perlu). 

Meskipun pada praktiknya kerugian mekanis tidak dapat dihilangkan, tapi usaha-usaha untuk memperkecilnya terus diupayakan. Hasilnya adalah lahirnya teknologi mekanis yang terus digunakan dan dikembangkan hingga saat ini (awal 2022). 

Motohoby akan merangkumnya dalam beberapa edisi, dan mudah-mudahan artikel ini semakin memotifasi Bro-Sis untuk mempelajari tentang mekanisme lebih banyak lagi dari berbagai media lain. Beberapa mekanisme didalam aplikasi otomotif yang akan motohoby ulas adalah:

  1. Merubah energi kimia menjadi energi panas
  2. Merubah energi panas menjadi energi mekanis
  3. Merubah gaya dorong menjadi gaya putar
  4. Melipat gandakan gaya
  5. Merubah gaya putar menjadi gaya dorong
1. Merubah energi kimia menjadi energi panas
Proses perubahan energi ini terjadi didalam ruang bakar/ combustion chamber didalam engine pembakaran dalam (IC-internal combustion engine) Diesel/ bensin 4-tak/ 2-tak/ wankel-rotary). Dimana campuran antara berbagai zat kimiawi seperti bensin/ Diesel, dan oksigen bertekanan tinggi terbakar dan menghasilkan panas berkali-kali yang lebih besar dari panas semula sebelum dibakar. Perbedaan panas (before-after) yang significant inilah yang akhirnya menghasilkan expansi gas secara extrim di dalam ruang bakar. Bahkan jika kekuatan material ruang bakar tidak cukup kuat, expansi gas tersebut bisa menghancurkan/ meledakkan menjadi berkeping-keping. Tantangan untuk material yang dihadapi oleh pembuat engine ICE adalah mendesain dan menciptakan material yang sangat kuat, tapi ringan, dan bertahan lama hingga berpuluh puluh ribu jam operasi, yang salah satunya adalah lahirnya teknologi piston aluminium dengan metode pembuatan secara forged (forged piston) (piston yang dibuat dengan cara ditempa ratusan ton), dan teknologi pendinginan piston yang efektif mengurangi stress thermal sehingga struktur kekuatan bahan piston dapat dipertahankan. Tidak cukup disitu, dinding silinder juga didesain memiliki koefisien gesek sekecil mungkin sehingga piston yang bergerak naik-turun/ bolak-balik didalamnya tidak bergesekan secara berlebihan, tapi tetap "bersentuhan" sehingga panas dari piston tersalurkan/ terdistribusikan ke media pendinginan melalui dinding silinder ini. 
Sementara dibagian kimiawinya, pembuat bahan bakar berlomba untuk mendesain dan menciptakan bahan bakar dengan kandungan kimiawi yang sangat presisi dan performa yang konsisten dalam berbagai situasi pengoperasian engine (suhu rendah - suhu tinggi, dan kondisi pembebanan engine yang berubah sangat cepat-(misal dari beban ringan ketika berhenti lalu mendadak berakselerasi dengan bukaan katup gas penuh, lalu kembali gas ditutup sepenuhnya). Salah satu teknologi bahan bakar yang bisa dinikmati secara luas adalah bahan bakar dengan kandungan octana/ cetana yang tinggi dengan tingkat kemurnian yang semakin baik dari waktu ke waktu. Tingkat kemurnian bahan bakar ini akan memudahkan prediksi performa, karena akan makin sedikit variabel-variabel yang mengacaukan prediksi (variabel liar) seperti kandungan lain selain hidrogen dan carbon (sulfur, air, dll). 
Oli pelumas juga merupakan salah satu bahan kimia yang tak luput dari pengembangannya untuk mendukung semua teknologi yang diulas diatas. 
Reaksi kimia pembakaran pertalite-pertalite
Reaksi kimia pembakaran pertalite-pertamax

Teknologi oli semi sintetis dan full sintetis dengan standardisasi viscositas (SAE) dan standardisasi kestabilan yang mutakhir (API-JASO-ACEA, dll) adalah contoh hasil pengembangan terkait dengan tuntutan performa pembakaran yang semakin tahun semakin berat. Jika semi-sintetis dan full-sintetis bicara tentang bahan utama oli, apakah berasal dari minyak bumi ataukah murni bahan kimia non minyak bumi (sintetis), maka viscositas akan menentukan karakteristik mengalirnya dalam berbagai skenario suhu kerja engine. Tapi, properti itu saja tidak cukup, karena oli harus terjaga performa SAE nya dalam interval service/ penggantian oli yang panjang akibat performa engine yang dituntuk terjaga lebih lama.
Next, motohoby akan ulas mekanisme-mekanisme selanjutnya (in sha ALLAH), salam (PRO).
Komposisi udara bersih




------------------------------
Referensi

  

Postingan populer dari blog ini

Cara pasang relay yang benar?

Jalur kiprok honda beat karbu

Arti angka-angka pada relay

Kiprok yamaha mio karbu

Kiprok honda beat karbu

Cara Kerja Kiprok Honda Beat PGM-FI

Sensor-sensor injeksi Honda Beat PGM-FI

Cara kerja sistem starter elektrik Honda beat PGM-FI

RANGKAIAN RELAY LAMPU JAUH-DEKAT UNTUK SISTEM KELISTRIKAN LAMPU NON AHO

Fungsi Relay Utama Honda Beat PGM-Fi