PRINSIP DASAR SISTEM AIR CONDITIONING
Hi Bro-Sis, pernahkan kalian mengalami masalah AC yang kurang dingin ketika sedang berada didalam kabin alat berat?. Atau pernah mengalami masalah mahalnya biaya penggantian sparepart AC?. Atau pernah mengalami masalah yang sulit terpecahkan ketika sedang melakukan perbaikan AC?. Nah..setelah membaca artikel ini semoga Bro-Sis bisa menemukan jawaban dan solusi dari beberapa permasalahan diatas.
Hal pertama yang sebaiknya dipahami adalah tentang bagaimana prinsip dasar sistem air conditioning bekerja. Kali ini motohoby akan mengupas tentang cara kerja ac alat berat Volvo Exacavator seri D, rakitan tahun 2021. Mungkin kurang dan lebihnya berlaku sama dengan excavator merek lain.
1. Refrigerant dibutuhkan untuk menyerap panas di dalam kabin. Temperatur berpindah dari lokasi bertemperatur tinggi ke lokasi dengan temperatur lebih rendah. Sehingga, jika kedua benda memiliki temperatur yang sama maka tidak terjadi proses perpindahan panas (tidak ada pendinginan/ tidak ada pemanasan).
Karakteristik refrigerant yang menjadi dingin ketika tekanannya rendah, dan menjadi panas ketika tekanannya naik dimanfaatkan untuk menciptakan suhu dingin didalam evaporator.
Ketika evaporator telah menjadi dingin, maka ketika itulah perpindahan panas dimulai. Temperatur yang lebih panas/hangat di dalam ruang kabin di dinginkan oleh temperatur evaporator melalui hembusan udara dari blower udara
2. Refrigerant harus bersirkulasi didalam sistem AC agar terjadi proses penyerapan dan pelepasan panas dari dalam kabin. Refrigerant yang menjadi panas karena temperatur dinginnya digunakan untuk mendinginkan ruangan kabin harus segera didinginkan. Refrigerant yang panas akan menghasilkan tekanan yang besar, bahkan jika tekanan sudah sangat besar dapat membahayakan komponen-komponen dalam sistem AC. Potensi refrigerant bocor atau bahkan beberapa komponen meledak tidak terhindarkan. Karena sebab itulah, maka refrigerant yang panas harus dialirkan ke dalam kondensor untuk di dinginkan. Selanjutnya, refrigerant yang telah turun temperaturnya dialirkan kembali ke dalam evaporator dan satu siklus refrigerant telah tuntas. Diperlukan berkali-kali siklus sehingga temperatur ruang kabin menjadi dingin seperti yang diharapkan oleh operator. Sehingga, dalam hal ini fungsi kompressor untuk mensirkulasikan freon untuk menghasilkan berkali-kali siklus menjadi sangat penting.
Bahkan bisa dibilang, adanya refrigerant tidak menjamin terjadinya pendinginan ruang kabin selama kompressor tidak berputar /mati
3. Temperatur dingin dari evaporator didistribusikan ke dalam kabin menggunakan udara mengalir dari putaran blower. Udara dingin yang mengalir didalam kabin berasal dari evaporator yang dingin, yang dinginnya evaporator tersebut di"hisap" oleh kipas blower untuk dihembuskan ke dalam kabin. So, ketika evaporator yang dingin tidak dihisap oleh kipas blowr, maka pendinginan didalam kabin tidak terjadi. Karena itulah, biasanya START sistem AC dimulai ketika driver meng-ONkan blower
4. Evaporator dibutuhkan untuk mengevaporasi refrigerant didalamnya. Refrigerant mengalami penurunan tekanan sebelum masuk ke dalam evaporator. Proses menurunkan tekanan ini dilakukan oleh katup expansi (expansion valve). Katup expansi bekerja dengan cara merubah refrigerant menjadi butiran-butiran yang sangat halus (spray) di saluran masuk evaporator. Walhasil, bentuk spray dari refrigerant ini membuat tekanan refrigerant turun drastis jika dibandingkan dengan tekanan pada bentuk semula sebelum melalui katup expansi. Tekanan yang rendah ini akan membuat refrigerant turun temperaturnya didalam evaporator. Sementara itu, dinding-dinding tube evaporator memiliki temperatur sama dengan temperatur didalam kabin, -lebih dari-26 (minus dua puluh enam) derajat celcius dan akhirnya refrigerant mengalami evaporasi (perubahan bentuk cair menjadi gas). Refrigerant yang dingin ini hanya terjadi ketika refrigerant baru memasuki evaporator dalam bentuk spray, lalu refrigerant akan berubah menjadi panas ketika keluar dari bagian keluar evaporator.
5. Kondensor dibutuhkan untuk mengkondensasi refrigerant di dalamnya. Refrigerant yang panas yang keluar dari evaporator di hisap oleh kompressor untuk dialirkan menuju kondensor . Sesuai dengan fungsinya, kondensor akan mengkondensasi vapour yang panas untuk menjadi cair dengan menggunakan pendinginan kisi-kisinya dan putaran kipas kondensor. Refrigerant yang telah terdinginkan didalam kondensor sudah siap dialirkan menuju evaporator untuk kembali menjalankan siklusnya untuk "menyerap" panas didalam kabin
6. Sistem kontrol dibutuhkan untuk melindungi komponen sistem AC dari kerusakan prematur. Ada beberapa situasi refrigerant yang membahayakan komponen-komponen AC lainnya. Situasi-situasi tersebut yaitu: 1. Refrigerant yang bertekanan sangat tinggi, 2. Refrigerant yang bertekanan sangat rendah, 3. Evaporator yang menghasilkan es, 4. Kompressor yang kekurangan oli pelumas. Nah, agar situasi-situasi tersebut tidak terjadi didalam sistem AC, maka sistem kontrol keselamatan AC harus diciptakan. Melihat cara kerjanya, sistem kontrol keselamatan AC ini terdiri dari sistem kontrol mekanis/ thermal dan sistem kontrol elektronik, kita akan bahas khusus di edisi lain, in sha ALLAH.
Salam (PRO)
Ilustrasi prinsip dasar sistem air conditioning excavator Volvo seri D |